Headlines News :
Home » » Nyongkolan

Nyongkolan

Written By Unknown on Oct 3, 2011 | Monday, October 03, 2011


BAB sebenarnya mcrupakan pengembangan dan penyempurnaan dari acara yang sebelumnya dikenal dengan Pekan Apresiasi Budaya (PAB). Kalau sebelumnnya PAB hanya digelar selama seminggu lamanya, maka setelah berubah menjadi BAB, waktu pelaksanaan pun diperpanjang menjadi sebulan lebih. Perubahan ini dilakukan karena para tokoh budaya dan adat merasa bahwa waktu pelaksanaan yang sangat singkat, tidak cukup untuk mengakomodir partisipasi seluruh elemen masyarakat yang ada. Dengan waktu penyelenggaraan yang lebih lama, diharapkan manfaat dari event ini akan lebih terasa bagi masyarakat dan tentunya juga menjadi bonus tambahan untuk para wisatawan.

Berlangsung di kompleks kantor Gubernur, acara pembukaan BAB dikemas dalam Sebuah pawai budaya yang menarik. Selain Gubernur NTB H. Lalu Srinata dan jajarannya, hadir pula Dirjen Kebudayaan Seni dan Film Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Dr. Mukhlis Paeni yang membuka BAB secara resmi.

Dalam acara pembukaan, setiap kontingen tampil dengan keunikan serta kekhasan tradisi dan budaya masing-masing, yang diwujudkan dalam bentuk tari-tarian, prosesi pernikahan, permainan alat musik tradisional, permainan tradisional, dan lain sebagainya.

Tari Berejak yang dibawakan oleh anak-anak, tampil sebagai pembuka. Berasal dari permainan Bidanari (permainan anak yang dimainkan pada sore atau malam hari di saat bulan purnama), tarian ini menggambarkan kehidupan anak nelayan di pesisir pantai. Mereka bermain dengan riang dengan menirukan suara-suara khas para nelayan ketika berejok atau menangkap ikan di lautan. Tarian ini juga berisi nyanyian, pantun dan disisipkan lagu-lagu modern.


Tradisi khas Sasak Lombok yang juga ditampilkan dalam pawai budaya adalah Nyongkolan. Merupakan prosesi yang dilakukan oleh sepasang pengantin usai upacara perkawinan. Dengan mengenakan busana adat yang khas, pengantin dan keluarga yang ditemani oleh para tokoh agama, tokoh masyarakat atau pemuka adat beserta sanak saudara, berjalan keliling desa. Tradisi ini juga merupakan sebuah bentuk "pengumuman" bahwa pasangan tersebut sudah resmi menikah. Hingga saat ini, Nyongkolan masih tetap berlangsung dan kerap menjadi salah satu faktor penyebab kemacetan di Mataram dan sekitarnya.

Lombok juga terkenal memiliki seni musik yang unik, dikenal dengan Gendang Beleq. Dalam parade budaya ini, kreasi musik dengan tabuhan gendang ini, dimainkan secara rembaq alias massal. Aksi para penabuh gendang yang mengenakan busana tradisional, menyatu dengan irama gendang. Atraksi langka lainnya yang bisa disaksikan adalah Berampok, sebuah bentuk permainan saat panen tiba.

Tradisi ini juga sebagai bentuk perayaan atas keberhasilan panen di Sumba Barat. Musik orkestra khas Lombok yang terdiri dari alat musik petik gambus, biola, suling dan gendang, mengalunkan nada khas atau Cilokak, Rudat (teater tradisional yang bernafaskan Islam) dan Kamput, merupakan orkestra yang dilengkapi kuda-kudaan dari kayu atau biasa disebut sebagai jaran kamput.
Share this article :

0 Komentar:

Total Pageviews

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PORTAL KAMPUNGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template