Headlines News :
Home » » Taman Air Mayura

Taman Air Mayura

Written By Unknown on Oct 18, 2011 | Tuesday, October 18, 2011

 A. Selayang  Pandang

Berkunjung ke Provinsi  Nusa Tenggara Barat akan semakin lengkap bila anda menyempatkan diri mampir ke Taman  Air Mayura. Mayura adalah paduan unik dan khas dari konsep taman, kolam serta  pura ibadah. Bangunan yang masih kental dengan corak Bali, Jawa dan Lombok ini  dibangun pada masa ketika Kerajaan Bali masih berkuasa di Pulau Lombok, tepatnya pada tahun 1744 M. oleh Raja A.A. Made  Karangasem. Bangunan ini pada awalnya bernama Taman Istana Kelepug. Nama  tersebut diambil dari suara yang muncul (kelepug-kelepug) karena  derasnya air yang keluar dari mata air di tengah kolam dalam taman tersebut.
Pada masa Kerajaan  Mataram, taman ini mengalami proses renovasi sekitar tahun 1866 yang dititahkan  langsung oleh Raja A.A. Ngurah Karangasem. Tidak hanya bangunan fisik, nama Istana  Kelepugpun diganti menjadi Istana Mayura. Kata “mayura” sendiri berasal dari Bahasa  Sansekerta yang berarti burung merak. Konon, pada masa Raja A.A. Ngurah  Karangasem, banyak ular berkeliaran di taman Istana sehingga mengganggu aktivitas kerajaan. Beberapa penasehat menyarankan agar di sekitar taman ini dipelihara burung  merak yang suka memangsa ular sehingga Istana menjadi aman.
Letaknya yang  strategis serta nilai sejarah yang banyak terkandung di dalamnya menjadikan  lokasi wisata ini sering dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun  mancanegara.

B. Keistimewaan

Bangunan  bersejarah ini menawarkan perpaduan suasana antara nuansa alam, atmosfer religius  dan sejarah. Ketika anda memasuki lokasi ini, kesan pertama yang muncul adalah kesan bangunan taman yang mampu menghadirkan kedamaian natural. Istana ini  dilengkapi dengan kolam yang ditata sedemikian rupa sehingga tampak bagaikan  sebuah taman yang asri. Di tengah kolam berdiri sebuah bangunan yang disebut “Bale  Kambang”. Ada  yang menyebutnya gili (dalam bahasa lokal bermakna pulau kecil) karena  keberadaannya di tengah-tengah kolam yang menyerupai pulau kecil di tengah  samudera. Di dalam komplek ini banyak sekali dijumpai pohon manggis berderet  rapi yang menambah kesejukan hawa udara di taman. Jika anda beruntung, pemandu  wisata akan memperbolehkan anda untuk memetik beberapa buah manggis.
Beberapa bangunan  yang bercirikan Bali serta paduan antara pengaruh Jawa dan Lombok  menjadikan Mayura sangat bernuansa religius. Bahkan, menurut penjaga Taman ini, roh utama taman ini adalah sebuah pura yang terletak di hulu kolam. Namun karena luasnya taman, deretan pohon manggis,  kolam yang lebar serta letak pura yang di ujung, menjadikan pura ini selalu  terlewatkan dari perhatian para pengunjung. Pura tersebut masih menggunakan  namanya yang lama “Kelepug” untuk mengingatkan akan nama asli lokasi ini. Dalam  beberapa ritual khusus, pura ini masih tetap difungsikan sebagai tempat  pemujaan para dewa.
Jika anda  berkunjung ke lokasi ini, anda akan ditemani seorang guide yang banyak  bercerita tentang hal-ihwal sejarah Mayura. Diantara hal yang menarik dalam  sejarah pembangunan beberapa bagian taman ini adalah patung batu manusia yang  berwajah Asia Barat. Menurut sejarah, patung ini dibuat sebagai tanda terima  kasih Raja kepada orang Asia Barat itu karena telah memberikan idenya supaya  mengembangbiakkan merak untuk mengusir ular. Selain itu, sejarah pendirian  bangunan yang berada di tengah kolam (bale kambang) layak untuk anda simak.  Konon, bangunan ini didirikan setelah adanya desakan masyarakat pada saat itu  untuk memperoleh keadilan. Pada zaman Rad Kerta, pengadilan terhadap orang yang berperkara biasanya disidangkan di Bale Kambang. Masih banyak lagi hal-hal berkaitan dengan sejarah lainnya yang akan membuat anda kagum akan konsep  pembangunan taman ini.

C. Lokasi

Taman ini terletak  di pusat bisnis, tepatnya di Kecamatan Cakranagera, Kota Mataram, Provinsi Nusa  Tenggara Barat, Indonesia.

D. Akses

Menuju Pura Mayura membutuhkan perjalanan sekitar 15 menit dari kecamatan Narmada  (tempat pemberhentian kendaraan umum). Perjalanan dapat ditempuh menggunakan angkot dengan tarif Rp. 5000,- atau menggunakan taksi dengan tarif Rp. 15.000,-.  Namun bila perjalanan dimulai dari Ibukota Mataram, perjalanan hanya ditempuh selama  10 menit dengan naik angkot dengan tarif Rp. 2.500,- atau menggunakan taksi Rp  10.000,-.

E. Harga Tiket  Masuk

Dalam proses  konfirmasi

F. Akomodasi dan  Fasilitas Lainnya

Harga tiket yang  anda bayar untuk masuk lokasi wisata ini sudah termasuk dengan biaya guide yang akan memandu anda memahami konsep serta sejarah bangunan Istana Mayura. Biasanya, mereka akan mengajak anda berkeliling sekitar 15 menit, selebihnya  anda akan dipersilahkan menikmati sendiri suasana Mayura.
Berkaitan dengan tempat penginapan, karena letaknya yang berada di kawasan bisnis, banyak sekali hotel dan restaurant di sekitar kawasan wisata sejarah ini. Bahkan, bagi anda pencinta masakan lokal, banyak warung makan sederhana di sekitar Mayura yang menawarkan  masakan khas lombok seperti Pelecing
Share this article :

0 Komentar:

Total Pageviews

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PORTAL KAMPUNGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template