Desa Persiapan Puncak Jeringo merupakan desa termuda di Kecamatan Suela Kabupaten Lombok Timur. Resmi dijadikan sebagai desa persiapan sejak awal 2011. Jeringo bermula dari sebuah dusun wilayah desa Perigi Kecamatan Suela yang terletak di kaki gunung Rinjani. Suhu dan iklim wilayah itu berkarakter kering, sehingga tidak banyak pohon yang dapat tumbuh disana.
Penduduk Jeringo sebagian merupakan penduduk asli, dan sebagian lagi adalah warga transmigrasi yang diprogramkan pemda Lombok Timur untuk warga yang lahannya dijadikan embung Pandan Duri di Kecamatan Sakra. Saat ini desa persiapan Puncak Jeringo sudah dihuni oleh lebih dari 200 Kepala Keluarga (820 jiwa).
Tingkat ekonomi penduduk masih tergolong rendah, dengan mata pencaharian sebagai petani tanah kering atau tadah hujan. Gambaran ekonomi juga Nampak dari rumah pemukiman mereka, karena selain warga transmigrasi, rumah penduduk asli sebagian besar masih menggunakan atap alang-alang dan dinding anyaman bambu (bedek).
Menuju Desa Persiapan Puncak Jeringo dapat ditempuh melalui tiga jalur yaitu melalui Suntalangu – Mekar Sari, melalui Saleh Sungkar dan melalui Mumbul Desa Labuhan Lombok. Dari semua jurusan tersebut, nyaris seluruh jalannya masih berupa kerikil bebatuan, harus dengan hati-hati dan penuh waspada. Walau demikian, menuju desa Puncak Jeringo dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan bermotor.
Untuk memacu derap langkah pembangunan di desa baru ini, selain pemerintah daerah, beberapa LSM juga berperan aktif dalam bekerja bersama masyarakat membangun berbagai infrastruktur dan penataan lingkungan. Salah satu LSM yang selama ini banyak bergerak memberdayakan masyarakat Puncak Jeringo adalah Lembaga Transform Mataram. Sejak kehadirannya di desa ini, berbagai program telah dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Beberapa sarana vital telah dilaksanakan seperti pembangunan perpipaan air bersih, perlindungan dan penataan sumber mata air, pengaspalan jalan, pembangunan MCK, pembinaan pendidikan dan sebagainya.
Untuk meningkatkan produktivitas lahan dan kesejahteraan penduduk, pemerintah daerah melalui Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (STT) Lombok Timur baru-baru menyerahkan sebanyak 3.500 bibit buah naga.
Kepala Dinas STT Lombok Timur, H. Sirman mengatakan bahwa pilihan menanam buah naga adalah langkah percontohan.
Seperti diketahui bahwa buah naga (dragon fruit) termasuk famili cactaceae atau kaktus, terkenal dengan nama Pitaya di Inggris berasal dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika Selatan, tapi secara komersial dikembangkan antara lain di Vietnam, Thailand dan Australia. Jika mengkonsumsi buah tersebut secara rutin, dipercaya mampu menurunkan kadar gula darah. Buah naga yang bermanfaat untuk merawat penyakit darah tinggi itu terdiri dari: isi putih (Hylocereus undalus), daging merah (Hylocereus polyrhizus), super merah (Hylocereus costaricensis) dan isi putih berkulit kuning (Selenicerius megalanthus). Isinya terdapat taburan biji berwarna hitam. Tanaman buah ini hanya perlu hidup pada lokasi yang tidak banyak air. Dari karakteristik desa persiapan Puncak Jeringo, kadis percaya bahwa buah naga juga bisa eksis di desa ini. Karena itu, tahun 2011 ini ia membeli 3.500 bibit buah naga dari Jawa, karena sudah lama buah naga dibudidayakan terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Sasaran penanaman bibit ini adlaah lahan pekarangan, sedangkan lahan usaha akan tetap ditanami komoditi lainnya seperti jagung dan lain-lain. Dengan menanami 10 are dari 25 are tanah pekarangan untuk masing-masing kepala keluarga dengan buah naga, bisa menghadirkan alternatif tanaman buah yang menyehatkan warga transmigran sekaligus bernilai ekonomis. Dengan demikian, diharapkan penanaman pohon naga percontohan ini bisa menjadi pilot project
Home »
Wisata Lombok Area
» Desa Puncak Jeringo Dengan Prospek Masa Depan
Desa Puncak Jeringo Dengan Prospek Masa Depan
Written By Unknown on Oct 3, 2011 | Monday, October 03, 2011
KatEgorI
Wisata Lombok Area
0 Komentar:
Post a Comment