Headlines News :
Home » » Wisata Hutan Raya Lemor/Suela

Wisata Hutan Raya Lemor/Suela

Written By Unknown on Oct 3, 2011 | Monday, October 03, 2011

Taman Wisata Lemor adalah salah satu hutan wisata yang masih alami yang berada dalam wilayah Dusun Cempaka Desa Suela Kecamatan Suela Lombok Timur. Letaknya yang strategis sebagai jalan lintas menuju Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menjadikannya sebagai obyek wisata yang manrik perhatian banyak wisatawan lokal dan mancanegara. Namun, karena masih kurang terurus dan terorganisir dengan baik maka masih banyak yang tidak mengenal obyek wisata ini, terutama wisatawan luar kabupaten. Sedangkan bagi masyarakat Lombok Timur, Hutan Wisata Lemor (HWL) merupakan taman wisata yang cukup popular, karena bearada didareah pebukitan, dengan pemandangan yang begitu indah.

Pada saat liburan, biasanya masayarakat setempat lebih memilih tempat ini sebagai tujuan untuk bersantai, menikmati sejuknya hawa hutan bagai berada di pegunungan. Hal ini dsebabkan karena selain tempatnya dekat, juga panoramanya tidak kalah indah dibanding taman wisata lainnya yang ada di Pulau Lombok. Wilayah HWL merupakan salah satu kawasan hutan lindung, sehingga memerlukan penjagaan kita bersama. Disini masih hidup berbagai berbagai macam hewan, seperti aneka burung, monyet dan sebagainya.

HWL yang merupakan bagian dari kawasan gunung Rinjani terletak pada ketinggian 700 meter diatas permukaan laut (dpl). Selain sebagai hutan wisata yang udaranya menyegarkan, di dalam hutan lindung ini juga terdapat mata air yang cukup besar dengan debit air lebih kurang 200 m3per menitnya. Selain untuk mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat desa Suela dan sekitarnya, terutama desa Ketangga, Suntalangu, Selaparang dan bahkan menjangkau Kecamatan Pringgabaya, juga mata air ini digunakan untuk mengairi lahan pertanian di 4 desa tersebut, dengan luas areal ribuan hektar.

Pada musim kemarau debit air mengecil sehingga tidak mencukupi kebutuhan 4 desa tersebut khususnya untuk mengairi lahan pertanian. Ini disebabkan karena makin banyaknya kawasan yang rusak.


Berangkat dengan tuntutan betapa pentingnya kelestarian lingkungan hidup guna menyelamatkan bumi dari perubahan iklim, Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur bersama lembaga terkait lainnya tengah merancang pelestarian HWL dan akan membangun kebun raya di kawasan hutan ini. Kebun Raya Lemor (KRL) direncanakan seluas 132 hektar yang berbatasan dengan kawasan TNGR. Selain itu, dengan KRL itu nantinya, banyak manfaat yang didapatkan oleh masyarakat di antaranya terpeliharanya ekosistem di kawasan tersebut, akan munculnya sumber -sumber mata air baru atau setidaknya memperbesar debit air, dapat dijadikan sebagai kawasan laboratorium hidup. Selain sebagai tempat wisata keluarga juga dapat menambah PAD Lombok Timur.

Guna mempercepat realisasi pembangunan kebun raya yang setara dengan kebun raya Bogor, sekitar 13 Kepala Keluarga yang bermukim di lokasi pembangunan ini akan direlokasi ke tempat lain di luar kawasan kebun raya. Selain untuk melestarikan sumberdaya alam dan lingkungan hidup, kebun raya ini nantinya dapat berfungsi sebagai taman rekreasi serta laboratorium penelitian bagi dunia pendidikan dan ilmu pengetahuan lainnya.

Saat ini, aktifitas yang tengah dilakukan oleh pihak ketiga yang menangani pembangunan kebun raya tersebut sedang dalam tahap penyiapan lahan serta pembibitan pohon-pohon penghijauan, persiapan ini akan berlangsung sampai akhir tahun 2010.

Sebagai persiapan berikutnya, telah diadakan pengkajian dan penelitian oleh Kebun Raya Bogor dengan tema “Konservasi tumbuhan lokal Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Sunda Kecil”, sekaligus sebagai Survey Ananlisis Kelayakan “Pengembangan Pusat Penelitian Tumbuhan kawasan kepulauan Sunda Kecil yang berbasis masyarakat untuk melestarikan tumbuhan dan lingkungannya yang akan dapat menyediakan sarana untuk kegiatan ekowisata.”

Tujuan survey ini adalah untuk mengembangkan tanaman koleksi Nusa Tenggara Barat dan Kepulauan Sunda Kecil lainnya. Membangun sarana dan prasarana penunjang kegiatan Kebun Raya Lemor (KRL) Menyediakan pelayanan berbasis pendidikan lingkungan, dan pengembangan IPTEK di Bidang perkebunrayaan untuk pengguna Kebun Raya Lemor (KRL) yang berjarak sekitar 28 Km dari Ibu Kota Kabupaten Lombok Timur, Selong. Kebun Raya Lemor (KRL) ini merupakan kesatuan bentuk dari dua kawasan yaitu kawasan konservasi in situ yaitu Hutan Lindung Lemor dengan luas 89,20 Ha dan kawasan konservasi ex situ yaitu kawasan perkebuna Kopang II yang luasnya 40 Ha. Kedua kawasan tersebut sebetulnya adalah kawasan Hutan Lindung Lemor hanya saja kawasan Kopang II sudah mengalami alih fungsi menjadi areal kebun-kebun yang dikelola oleh beberapa instansi Pemerintah Daerah Lombok Timur. Kawasan Hutan Lindung Lemor sendiri merupakan kawasan hutan sekunder, dengan tegakan yang menyusun vegetasi hutan cukup beragam, terdiri dari jenis-jenis tumbuhan asli maupun tumbuhan kehutanan dan perkebunan yang ditambahkan. Sampai akhir tahun 2009, kawasan Hutan Lindung Lemor masih dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dan difungsikan sebagai tempat rekreasi atau taman wisata, terutama untuk pemandian, bumi perkemahan dan wisata alam.

Dalam kegiatan survey ini dilakukan kunjungan langsung ke lokasi yang akan dijadikan sebagai calon Kebun Raya Lemor (KRL) pada awal tahun 2007. Selain itu juga dikumpulkan informasi-informasi penunjang yang dikumpulkan untuk menyusun penilaian terhadap beberapa aspek yang penting untuk pembangunan kebun raya sehingga potensi lokasi dapat dievaluasi. Penilaian dilakukan secara sederhana yaitu dengan menggunakan kriteria baik (nilai 3), sedang (nilai 2) dan kurang (nilai 1). Semakin tinggi nilai yang diberikan berarti semakin baik potensi lokasi untuk dikembangkan menjadi sebuah Kebun Raya.

Kegiatan analisa vegetasi dilakukan untuk mengetahui lebih banyak yang berkaitan dengan kekayaan sumber daya alam flora/tumbuhan yang menyusun kawasan Hutan Lindung Lemor mulai flora yang menyusun lantai dasar hutan, semak (termasuk didalamnya tumbuhan liana/merambat) dan tegakan. Hasil analisa vegetasi menunjukkan bahwa di kawasan Hutan Lindung Lemor tercatat ada 18 jenis tumbuhan penyusun lantai dasar hutan, 59 jenis tumbuhan semak (termasuk didalam tumbuhan liana/merambat) dan 60 jenis tegakan/pohon. Data yang diperoleh dari analisa vegetasi ini menjadi salah satu bahan masukan dalam pembuatan Master Plan Kebun Raya Lemor (KRL)

Kegiatan ini terus menerus dilakukan baik oleh pihak Pemerintah Daerah Kabupaten Lombok Timur dan Provinsi Nusa Tenggara Barat dalam hal ini dilakukan oleh Dinas Kehutanan dan Perkebunan dan BAPPEDA, LIPI dalam hal ini dilakukan oleh Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Lemor (KRL) dan Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia serta Santiri Foundation dan Gema Alam. Mengingat pada pertengahan perjalanan tahapan pembangunan Kebun Raya Lemor (KRL) ini telah terjadi pergantian pimpinan tertinggi di Kabupaten Lombok Timur baik Bupati Kepala Daerah maupun Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan yang selama ini berkoordinasi dengan PKT Kebun Raya Bogor. Demikian juga halnya dengan Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor Sehingga dilakukan koordinasi yang ke dua untuk lebih memperjelas program pembangunan Kebun Raya Lemor (KRL).

Master Plan Kebun Raya Lemor (KRL) dalam pelaksanaannya dilakukan/dibuat oleh tim konsultan yang mitra dari Departemen Pekerjaan Umum Republik Indonesia. Juga dilakukan presentasi master plan oleh pihak konsultan yang dikoordinasi oleh Departemen Pekerjaan Umum dan dilakukan di Kebun Raya Cibodas.

Masyarakat sangat berharap, rencana ini dapat segera direlaisasikan, mengingat banyak kebutuhan yang dapat terpenuhi oleh program konservasi ini. Desa Suntalangu sebagai salah satu kawasan penyangga Kebun Raya Lemor (KRL) saat ini sangat merasakan dampak dari berkurangnya debit air, salah satunya adalah gagal panen padi pada musim tanam 2009/2010 yang lalu. Dengan diwujudkankannya hutan lindung Lemor menjadi Kebun Raya berbasis masyarakat yang terpadu dengan pelestarian hutan lindung, maka tidak akan lagi terjadi gagal panen akibat kurangnya air untuk pengairan.
Share this article :

0 Komentar:

Total Pageviews

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PORTAL KAMPUNGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template