Headlines News :
Home » » Teori Behaviorisme

Teori Behaviorisme

Written By Unknown on Oct 11, 2011 | Tuesday, October 11, 2011

Dalam teori behaviorisme, ingin menganalisa hanya perilaku yang nampak saja, yang dapat diukur, dilukiskan, dan diramalkan. Teori kaum behavoris lebih dikenal dengan nama teori belajar, karena seluruh perilaku manusia adalah hasil belajar. Belajar artinya perbahan perilaku organise sebagai pengaruh lingkungan. Behaviorisme tidak mau memperoalkan apakah manusia baik atau jelek, rasional atau emosional; behaviorisme hanya ingin mengetahui bagaimana perilakunya dikendalian oleh faktor-faktor lingkungan. Dalam arti teori belajar yang lebih menekankan pada tingkah laku manusia. Memandang individu sebagai makhluk reaktif yang memberirespon terhadap lingkungan. Pengalaman dan pemeliharaan akan membentuk perilaku mereka. Dari hal ini, timbulah konsep ”manusia mesin” (Homo Mechanicus). Ciri dari teori ini adalah mengutamakan unsur-unsur dan bagian kecil, bersifat mekanistis, menekankan peranan lingkungan, mementingkan pembentukan reaksi atau respon, menekankan pentingnya latihan, mementingkan mekanisme hasil belajar,mementingkan peranan kemampuan dan hasil belajar yang diperoleh adalah munculnya perilaku yang diinginkan. Pada teori belajar ini sering disebut S-R psikologis artinya bahwa tingkah laku manusia dikendalikan oleh ganjaran atau reward dan penguatan atau reinforcement dari lingkungan. Dengan demikian dalam tingkah laku belajar terdapat jalinan yang erat antara reaksi-reaksi behavioural dengan stimulusnya. Guru yang menganut pandangan ini berpandapat bahwa tingkahlaku siswa merupakan reaksi terhadap lingkungan dan tingkahl laku adalah hasil belajar.

Teori Pembelajaran Behaviorisme

adalah perubahan tingkah laku setelah terjadi proses belajar dalam diri siswa

I. Ivan Pavlov

(1) Pengertian Teori Pelaziman Klasik Pavlov;

(a) Generalisasi : Rangsangan yg sama hasilkan tindak balas yg sama. Cth: Ali risau setiap kali diadakan ujian kimia. Ia juga risau dengan ujian biologi kerana dua matapel tersebut ada kaitan dgn yg lain. Oleh itu kerisauan kimia telah digeneralisasikan dgn biologi..

(b) Diskriminasi ; Tindakan individu terhadap suatu rangsangan tertentu shj. Cth Jika Ali ambil ujian Sejarah ia tak risau nak ambil ujian Bahasa Inggeris kerana ia tiada kaiatan dengan yg lain.

(c) Penghapusan; Rangsangan terlazim tidak disertai dgn rangsangan tidak terlazim. Cth Bunyi loceng biasanya rehat, tapi kita larang murid buat demikian, akibatnya bunyi loceng- murid tak kata itu tandanya rehat

(2) Kerangka berfikir teori : Setiap Rangsangan akan menimbulkan gerak balas. (anjing/air liur).

II. John Watson (1878 - 1958)

John Broades Watson dilahirkan di Greenville pada tanggal 9 Januari 1878 dan wafat di New York City pada tanggal 25 September 1958. Ia mempelajari ilmu filsafat di University of Chicago dan memperoleh gelar Ph.D pada tahun 1903 dengan disertasi berjudul "Animal Education". Watson dikenal sebagai ilmuwan yang banyak melakukan penyelidikan tentang psikologi binatang.

Pada tahun 1908 ia menjadi profesor dalam psikologi eksperimenal dan psikologi komparatif di John Hopkins University di Baltimore dan sekaligus menjadi direktur laboratorium psikologi di universitas tersebut. Antara tahun 1920-1945 ia meninggalkan universitas dan bekerja dalam bidang psikologi konsumen.

John Watson dikenal sebagai pendiri aliran behaviorisme di Amerika Serikat. Karyanya yang paling dikenal adalah "Psychology as the Behaviourist view it" (1913). Menurut Watson dalam beberapa karyanya, psikologi haruslah menjadi ilmu yang obyektif, oleh karena itu ia tidak mengakui adanya kesadaran yang hanya diteliti melalui metode introspeksi. Watson juga berpendapat bahwa psikologi harus dipelajari seperti orang mempelajari ilmu pasti atau ilmu alam. Oleh karena itu, psikologi harus dibatasi dengan ketat pada penyelidikan-penyelidikan tentang tingkahlaku yang nyata saja. Meskipun banyak kritik terhadap pendapat Watson, namun harus diakui bahwa peran Watson tetap dianggap penting, karena melalui dia berkembang metode-metode obyektif dalam psikologi.

Peran Watson dalam bidang pendidikan juga cukup penting. Ia menekankan pentingnya pendidikan dalam perkembangan tingkahlaku. Ia percaya bahwa dengan memberikan kondisioning tertentu dalam proses pendidikan, maka akan dapat membuat seorang anak mempunyai sifat-sifat tertentu. Ia bahkan memberikan ucapan yang sangat ekstrim untuk mendukung pendapatnya tersebut, dengan mengatakan: "Berikan kepada saya sepuluh orang anak, maka saya akan jadikan ke sepuluh anak itu sesuai dengan kehendak saya".

Teori Pelaziman Klasik Watson;

Bukti emosi manusia boleh dilazimkan dengan pelaziman klasik (Albert dan Tikus Putih) Oleh itu, guru perlu pilih rangsangan yg menyeronokkan utk bina pembelajaran.

III.Edward Lee Thorndike

Teori Pelaziman Operan Thorndike (Cuba Jaya)

(a) Hukum kesediaan: Persediaan individu utk belajar dari segi psikomotor, afektif dan kognitif.

(b) Hukum Latihan: Latihan diulang2 utk tingkat kemahiran.

(c) Hukum Kesan: Kesan yg menyeronokkan akan tingkatkan hubungan rangsangan dan gerak balas.

Kerangka berfikir teori : dengan menganut Cuba Jaya (ganjaran/dendaan)

IV.Burrhus F. Skinner (1904 - 1990)

Burrhus Frederic Skinner dilahirkan di sebuah kota kecil bernama Susquehanna, Pennsylvania, pada tahun 1904 dan wafat pada tahun 1990 setelah terserang penyakit leukemia. Skinner dibesarkan dalam keluarga sederhana, penuh disiplin dan pekerja keras. Ayahnya adalah seorang jaksa dan ibunya seorang ibu rumah tangga.

Skinner mendapat gelar Bachelor di Inggris dan berharap bahwa dirinya dapat menjadi penulis. Semasa bersekolah memang ia sudah menulis untuk sekolahnya, tetapi ia menempatkan dirinya sebagai outsider (orang luar), menjadi atheist, dan sering mengkritik sekolahnya dan agama yang menjadi panutan sekolah tersebut. Setelah lulus dari sekolah tersebut, ia pindah ke Greenwich Village di New York City dan masih berharap untuk dapat menjadi penulis dan bekerja di sebuah surat kabar.

Pada tahun 1931, Sk inner menyelesaikan sekolahnya dan memperoleh gelar sarjana psikologi dari Harvard University. Setahun kemudian ia juga memperoleh gelar doktor (Ph.D) untuk bidang yang sama. Pada tahun 1945, ia menjadi ketua fakultas psikologi di Indiana University dan tiga tahun kemudian ia pindah ke Harvard dan mengajar di sana sepanjang karirnya. Meskipun Skinner tidak pernah benar-benar menjadi penulis di surat kabar seperti yang diimpikannya, ia merupakan salah satu psikolog yang paling banyak menerbitkan buku maupun artikel tentang teori perilaku/tingkahlaku, reinforcement dan teori-teori belajar. Skinner adalah salah satu psikolog yang tidak sependapat dengan Freud. Menurut Skinner meneliti ketidaksadaran dan motif tersembunyi adalah suatu hal yang percuma karena sesuatu yang bisa diteliti dan diselidiki hanya perilaku yang tampak/terlihat. Oleh karena itu, ia juga tidak menerima konsep tentang self-actualization dari Maslow dengan alasan hal tersebut merupakan suatu ide yang abstrak belaka. Skinner memfokuskan penelitian tentang perilaku dan menghabiskan karirnya untuk mengembangkan teori tentang Reinforcement. Dia percaya bahwa perkembangan kepribadian seseorang, atau perilaku yang terjadi adalah sebagai akibat dari respond terhadap adanya kejadian eksternal. Dengan kata lain, kita menjadi seperti apa yang kita inginkan karena mendapatkan reward dari apa yang kita inginkan tersebut. Bagi Skinner hal yang paling penting untuk membentuk kepribadian seseorang adalah melalui Reward & Punishment. Pendapat ini tentu saja amat mengabaikan unsur-unsur seperti emosi, pikiran dan kebebasan untuk memilih sehingga Skinner menerima banyak kritik.

(1) Teori Pelaziman Operan Skinner (Peneguhan)

(a) Peneguhan Positif: (pujian, senyuman, hadiah – supaya teruskan kebaikan)

(b) Peneguhan negativ (marah, leteran – supaya buat kerja)

(c) Dendaan : halang daripada buat semula kesilapan

(i) Dendaan Persembahan: Lari keliling padang, beri kerja tambahan

(ii) Dendaan Penyingkiran: Dilarang menonton tv sebab nak periksa.

(d) Prinsip Premack: Kaitkan aktiviti yg tidak diminati dgn yg diminati (Belajar dulu jika nak main bola)

(e) Pelupusan: Tiada peneguhan dengan sendirinya lupus.

(2) Kerangka berfikir teori :operan conditioning, perilaku dapat dimanipulasi dengan mengelola kondisi reinforcement Teori Pelaziman Operan (ukur ganjaran/dendaan – Merpati).

(3) Aplikasi Teori Skinner dalam Bilik Darjah

(1) Beri peneguhan positif pd tindakan yg baik.

(2) Ganjaran harus sesuai dgn kesukaran pembelajaran.

(3) Hati-hati beri peneguhan negatif takut dianggap hukuman.

(4) Latihan berulang perlu utk pengukuhan pembelajaran

(5) Beri keutamaan pada Latihan yg wujudkan pengukuhan.

V. Edward Tolman:

Tolman berpendapat bahwa melalui perilaku bertujuan, proses belajar bukanlah sesuatu situasi yang dapat diamati semuanya, tetapi proses nyata dari belajar terdiri dari operasi kognitif yang terpusat.

Kerangka berfikir teori : teori behaviorisme purposif, yang mencakup segi positif dari konsep behavioristik dan kognitif.

VI. Albert Bandura (1925 - )

Albert Bandura dilahirkan pada tahun 1925 di Alberta, Canada. Dia memperoleh gelar Master di bidang psikologi pada tahun 1951 dan setahun kemudian ia juga meraih gelar doktor (Ph.D). Setahun setelah lulus, ia bekerja di Standford University. Albert Bandura sangat terkenal dengan teori pembelajaran sosial (Social Learning Theory), salah satu konsep dalam aliran behaviorisme yang menekankan pada komponen kognitif dari pikiran, pemahaman dan evaluasi. Albert Bandura menjabat sebagai ketua APA pada tahun 1974 dan pernah dianugerahi penghargaan Distinguished Scientist Award pada tahun 1972.

Kekurangan dan kelebihan

Pembelajaran pada siswa yang berpusat pada guru bersifat mekanistik dan hanya berorientasi pada asil yang dapat diamati dan diukur sehingga kejelian dan kepekaan guru pada situasi dan kondisi belajar sangat penting dalam penerapan kondisi behavioristik. Pnerapan teori behavioristik juga mengakibatkan terjadinya pross pembelajaran yang sangat tidak menyenangkan bagi siswa yi guru sbg sentral bersikap otoriter komunikasi berlangsung satu arah, guru melatih dan menntukan apa yang harus murid pelajari. Murih dipandang pasif prlu motivasi dari luar dan sangat dipengaruhi oleh penguatan dari guru.

Metode ini cocok untuk pemerolehan kemampuan yang membutuhkan praktwek dan pembiasaan yang mengandung unsure-unsur kecepatan, spontanitas, kelenturan, reflek dan daya tahan dsb.
Share this article :

0 Komentar:

Total Pageviews

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PORTAL KAMPUNGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template