Suatu hari, Nashruddin pergi jalanjalan
ke kota Qauniyyah. Dia lalu masuk
ke sebuah toko yang khusus menjual manisan.
Tanpa berkata apa-apa, Nashruddin mendekati
salah satu nampan manisan di toko itu. Sambil
membaca Bismillahirrahmanirrahim, dia pun
mencicipinya.
Melihat tingkah-laku Nashruddin itu, sang
pemilik toko menegurnya seraya berkata,
"Alangkah beraninya kamu, makan harta orang
lain tanpa seizin pemiliknya!"
Nashruddin seolah tak mendengar teguran
itu. Dia tak perduli dan terus menikmati manisan
itu.
Tidak lama kemudian, penjual manisan itu
mengambil sebuah tongkat dan memukulkannya
ke tubuh Nashruddin. Namun, Nashruddin tidak
peduli dan terus saja makan. Bahkan, dia makan
semakin cepat. Setelah merasa kenyang, dia pun
berhenti lalu berkata, "Semoga Allah memberkahi
penduduk kota Qauniyyah ini; yang suka
menyuguhi manisan kepada tamunya, namun
juga memukulinya.
0 Komentar:
Post a Comment