Suatu hari, Nashruddin masuk ke
kamar mandi. Lantaran suasana begitu
hening dan sunyi, dia mencoba bernyayi.
Ternyata, dia kagum dengan suaranya sendiri,
sehingga dia berbicara sendiri bahwa seseorang
tidak boleh kikir dengan kenikmatan suaranya
yang indah untuk dapat dinikmati oleh saudarasaudaranya
sesama muslim.
Setelah keluar dari kamar mandi, dia segera
menuju masjid jami dan langsung naik ke atas
menara. Kemudian dia melantunkan beberapa lagu pujian yang biasa dilantunkan pada saat azan
zuhur. Orang-orang yang berada di sekitar masjid
pun bingung dan terkejut, mendengar lantunan
suara Nashruddin yang sangat sombong dan tak
enak didengar.
Salah seorang di antara mereka memanggilnya
dan berkata, "Hai bodoh, celaka
kamu! Mengapa kamu mengejutkan banyak
orang dengan lantunan suaramu yang sangat
buruk itu dan bukan pada waktunya?"
Nashruddin pun menjawab dari atas menara,
"Wahai saudaraku, seandainya ada orang yang
mau berbaik hati dan dermawan, kemudian dia
membangunkan untukku sebuah kamar mandi
di atas menara ini, tentu akan kuperdengarkan
padamu suaraku yang indah dan lebih merdu
ketimbang kicau burung gelatik."
0 Komentar:
Post a Comment