Banyak perempuan memiliki anggapan-anggapan mengenai hubungan seksual yang mereka pegang sebagai patokan. Namun, dari sebagian anggapan yang mereka anut tersebut, sebenarnya tidaklah selalu benar, demikian pendapat pakar relationship, Helen Fisher dari Rutger University.
Dari sekian banyak anggapan perempuan mengenai hubungan seksual dengan pasangan, salah satunya mengungkap bahwa tanpa adanya orgasme hubungan seksual sangatlah buruk. Benarkah demikian?
Untuk lebih jelasnya, hubungan seks bukanlah hanya berpatokan pada orgasme yang terjadi pada kalangan perempuan, tidaklah harus seperti itu. Banyak perempuan yang mengeluhkan bahwa mereka tidak mengalami orgasme di beberapa kali hubungan seksual yang mereka lakukan dengan pasangan.
Suksesnya hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan perempuan sebenarnya didapat jika pasangan perempuan mendapatkan stimulasi rangsangan dari pasangan secara stimultan. Jika mereka tidak mengalami orgasme di satu siklus hubungan seks, tidak mengartikan bahwa mereka buruk melakukan hubungan seksual.
Pasangan lelaki yang terpuaskan dengan layanan perempuan merupakan salah satu patokan atau barometer baiknya hubungan seks yang perempuan lakukan. Namun meski begitu, usahakan jangan sampai perempuan tidak pernah merasakan orgasme di setiap hubungan seknya. Hal ini juga tidak dapat dikatakan baik.
Jadi, bila kalangan perempuan menganggap jika tak mengalami orgasme mereka buruk melakukan hubungan seksual tidaklah benar. Nikmati saja setiap hubungan seksual tanpa ada beban harus mencapai orgasme. Jika perempuan menikmati hubungan seks tanpa orgasme, hubungan seksual yang mereka lakukan ini telah dapat dikatakan sukses. So, jangan berputus asa melakukan hubungan seksual dengan pasangan anda.
0 Komentar:
Post a Comment