Ada banyak cara jika suatu pasangan tak ingin segera mendapat momongan. Mungkin, ada banyak pertimbangan sebelum pasangan merasa siap dengan kehadiran si kecil di ranjang. Cara yang paling mudah tentu saja dengan menggunakan alat kontrasepsi, seperti pil, suntikan ataupun kondom.
Ada beberapa pasangan yang justru tak ingin menggunakan alat kontrasepsi. Mereka lebih memilih jalan yang mudah saja. Seperti dengan mencabut alat genital lelaki saat mencapai ejakulasi. Dengan kata lainnya disebut ejakulasi di luar atau terputus. Banyak pemahaman soal ini yang mengatakan ejakulasi di luar tak akan menyebabkan kehamilan. Tapi, benarkah begitu?
Di beberapa kasus ditemui, ada pasangan yang menerapkan cara yang demikian untuk mencegah kehamilan. Namun, kenyataan yang didapat justru mereka mendapatkan kehamilan. Padahal, mereka telah melakukan ejakulasi diluar dengan cara mencabut penis saat ejakulasi. Timbul pertanyaan, apakah yang menyebabkan pasanagan perempuan bisa mendapatkan kehamilannya.
Dari pandangan sekilas, tentu dengan menarik penis saat ejakulasi tak akan membuat sperma jatuh ke dalam mulut vagina. Namun, ternyata tak semudah itu. Biasanya, saat pasangan lelaki mendapatkan rangsangan di seputar penisnya. Lelaki kerap mengeluarkan cairan seperti sperma, namun lebih encer dan hanya berjumlah sedikit saja di ujung penis. Sperma inilah yang dinamakan cairan seminal.
Cairan seminal ini kerap dikeluarkan lelaki saat mendapatkan rangsangan yang hebat sebelum ia mencapai ejakulasi. Cairan ini juga kerap disebut oleh sebagian lelaki dengan istilah ‘pembuka’. Di dalam cairan seminal ini, sperma bisa saja berada diantaranya.
Jadi, sperma bisa berada dalam cairan seminal sebelum terjadinya ejakulasi. Dengan begitu, hal ini sudah cukup syarat bila nanti terjadi pembuahan di rahim meskipun ejakulasi dilakukan diluar. Pasangan perempuan tentu akan tetap bisa mendapat kehamilan karena ada sperma di ujung penis saat terjadi penetrasi.
0 Komentar:
Post a Comment