Saat pertama kali membaca artikel-artikel SEO (Search Engine Optimization), saya sering mendapati istilah-istilah baru yang tak langsung bisa dimengerti. Salah satunya adalah Google Sandbox. Buat Anda yang belum familiar, berikut ini informasi singkat seputar kotak pasir Google itu dan tips untuk menghindar darinya.
Mari simak dulu cuplikan pernyataan orang dalam Google, Matt Cutts, berkenaan dengan Google sandbox dalam sebuah wawancara .
Q: Does the sandbox exist?
A: Matt said here comes the audience part? How many feel there is a sandbox? How many feel there is no such thing as a sandbox? SEOs normally split down the line. There are some things in the algorithm that may be perceived as a sandbox that doesn’t apply to all industries. He knows it works to keep some spam out.
Apakah Google Sandbox itu?
Istilah Google sandbox (GS), mesti kerap dipakai komunitas SEO, bukanlah official term yang dikenalkan Google. Yang memunculkan istilah itu adalah SEO-er dan webmaster untuk menggambarkan sebuah fenomena: sulitnya situs/domain baru menempatkan halaman-halamannya pada posisi atas di hasil pencarian Google. Fenomena ini sering dialami situs/domain baru dalam kurun enam bulan pertama hingga setahun sejak situs itu online.
Apakah Semua Situs/Domain Baru Terkena Google Sandbox?
Tidak. Sebagian situs baru tidak mengalami GS dan bisa memperoleh posisi bagus di halaman pencarian dalam waktu yang relatif singkat.
Mengapa Google Sandbox Ada?
Banyak pendapat yang menganggap GS merupakan salah satu upaya Google mengurangi Spam. Dengan adanya filter semacam GS, strategi SEO yang mengedepankan trik instan dan sering dipakai situs spam menjadi tak efektif. Misalnya, kecendrungan membeli link dari situs yang ber-PR tinggi.
Bisakah Situs Baru Menghindar dari Google Sandbox?
Meski ada upaya yang bisa dilakukan, namun tetap saja tidak menjamin sebuah situs baru bisa terhindar dari GS. Berikut ini dua rekomendasi yang pernah saya dapati:
- Terapkan teknik SEO dengan wajar. Jangan sampai melakukan optimasi berlebihan, seperti membangun cukup banyak link dalam waktu sekejap.
- Manfaatkan subdomain situs yang sudah established untuk membangun situs baru. Setelah situs itu mengalami proses indexing yang teratur, gunakan 301 redirect untuk mengarahkan Googlebot dan visitor ke domain baru yang diinginkan.
Bilapun terperangkap GS, jangan putus asa. Tetap semangat merawat situs dan selalu ingat bahwa rangking well in Google takes time. Seperti pernah saya singgung di blognya Om Cosa, waktu enam bulan hingga setahun memang saat bekerja keras untuk membangun trafik. Salah satunya tentu saja dengan cara mendapat posisi bagus di halaman pencarian Google.
Sebagai penutup, simak juga percakapan di blognya Matt Cutts untuk mengetahui komentar mereka yang frustasi akibat GS :-).
0 Komentar:
Post a Comment