Headlines News :
Home » » THEOPHYLLIN

THEOPHYLLIN

Written By Unknown on May 14, 2011 | Saturday, May 14, 2011


theophyllin1Biochemistry Building, Mei 1995
“Dr. Martin!”
Lelaki berkacamata minus itu menghentikan langkahnya. Ia menoleh ke arah suara yang baru saja didengarnya. Wajah Rio yang muncul, tak ada senyum, tak seperti biasanya. Dr. Martin merapatkan tubuhnya lebih ke tembok. Tangga ini tak cukup lebar untuk dilewati oleh tiga orang. Ia menunggu Rio naik beberapa anak tangga untuk sampai dihadapannya. Beberapa mahasiswa yang lewat, menganggukkan kepala dan tersenyum.
“Dr. Martin, ada yang harus saya sampaikan pada Anda. Kelihatannya ada sesuatu yang janggal pada bakteri kita.”
Rio mengatur nafasnya setelah sampai di hadapan Dr. Martin. Ia memperlihatkan beberapa lembar kertas catatan.
“Saya melihat ada yang janggal pada bakteri ini dan sepertinya…”
“Kita bicara didalam saja.”

Dr. Martin beranjak mendahului Rio. Tak terlalu baik rasanya bicara di tengah jalan seperti tadi. Siang belum sempurna, jam-jam sibuk di Biochemistry Building masih akan berputar hingga tangga yang tak lebar ini makin terasa sempit ketika ada orang yang berhenti di tengahnya.
Didalam, Dr. Martin memeriksa catatan Rio. Wajahnya seketika berubah. Matanya menatap lembar-lembar catatan itu tak percaya. Mulutnya ingin berkata sesuatu tapi tubuhnya mendahului pikirannya. Ia cepat beranjak, keluar ruangan lagi dengan tergesa.
“Kita lihat bakterinya, Rio!” Rio mengikuti.
Cawan-cawan petri yang terpapar di atas meja keramik putih itu tampak bisu dari luar. Didalamnya, Nutrient Agar telah terpenuhi oleh gumpalan putih kekuningan seperti lendir yang licin. Sedikit terlihat bercak hijau pucat di pinggirnya. Komputer di samping cawan-cawan itu masih menyala, memperlihatkan sebuah grafik yang turun naik garisnya dengan data angka disampingnya. Tiba-tiba, gumpalan-gumpalan putih kekuningan di dalam cawan petri merambat. Bergerak memenuhi setiap dinding cawan hingga tertutup seluruhnya.
Pintu laboratorium terbuka dari luar. Langkah-langkah cepat dan memburu mendekati cawan-cawan di samping komputer yang masih menyala. Dua orang laki-laki itu menatapnya, kemudian salah satu dari mereka jatuh dengan memegang dada kirinya dan mencoba berteriak. Kacamata minusnya jatuh dan pecah…
Share this article :

0 Komentar:

Total Pageviews

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Proudly powered by Blogger
Copyright © 2011. PORTAL KAMPUNGAN - All Rights Reserved
Template Design by Creating Website Published by Mas Template